Di dalam seratus empat belas surat itu, oleh Rasulullah disabdakan ada dua surat pilihan. Jika digabung, dua surat ini hanya terdiri dari sebelas ayat-ayat yang pendek dan mudah dihafal serta dzikirkan.
Meski ayat-ayatnya yang pendek, namun kandungannya amatlah mendalam. Apalagi, dua surat ini merupakan surat-surat Makkiyyah yang banyak mengandung pelajaran tauhid. Sementara tauhid adalah pokok ajaran yang dibawa oleh Rasulullah dan para nabi sebelumnya.
Sahabatku, inilah surat yang mulia itu. Surat yang di dalamnya terdapat ikrar permohonan perlindungan. Yang memohon perlindungan adalah manusia yang penuh dengan kelemahan, agar mereka senantiasa berharap, memohon, meminta, merajuk hanya kepada Allah Ta’ala Yang Mahakuasa. Dialah yang bergantung pada-Nya semua urusan; yang tiada satu pun setara dengan-Nya.
Dalam dua surat ini, orang-orang yang beriman diseru, diajak, diarahkan, dianjurkan untuk berlindung kepada pemilik makhluk, pencipta makhluk, Tuhannya manusia, Raja&Penguasanya manusia dan satu-satunya sesembahan manusia-Allah Ta’ala.
Orang-orang beriman dimobilisasi untuk memohon perlindungan dari kejahatan makhluk, bengis dan mencekamnya malam, tidak berperikemanusiaannya tukang sihir, dan para pendengki yang senantiasa membenci.
Orang beriman, dalam dua surat ini, juga diarahkan agar meminta penjagaan dari kejahatan setan yang tersembunyi, dari bisikan kekhawatiran dan keburukan yang dihembuskan ke dalam dada; yang dibawa oleh tentara setan dari golongan jin dan manusia.
Maka, kandungan dua surat ini adalah sebaik-baiknya permohonan perlindungan. Sebab manusia amatlah lemah, maka mereka harus senantiasa berlindung kepada Yang Mahakuat.
Sahabat, inilah dua surat yang tiada bandingnya. Sebagaimana sabda Nabi kepada Uqbah bin Amir, “Tahukah kamu ayat-ayat yang diturunkan tadi malam?” Kemudian nabi melanjutkan tanya, “(Surat) yang tidak ayat yang setara dengannya?”
Lantas, Nabi menjelaskan sebelum para sahabat menjawabnya, “Yaitu,” lanjutnya kemudian, “Qul a’uudzu birabbil falaq dan Qul a’uudzu birabbinnas.”
Hadits yang dikutip oleh Sayyid Quthb dalam Fi Zhilal al-Qur’an ini diriwayatkan oleh Imam Malik, an-Nasa’i, Muslim, Tirmidzi dan Abu Dawud.
Dua surat ini pula yang sering digunakan untuk menghalau godaan jin, sihir, sebagai dzikir pagi, sore dan selepas shalat, serta doa perlindungan sebelum tidur yang dibaca bersama surat al-Ikhlash.
0 comments:
Posting Komentar